12 Oktober 2007


Lomba Desain Fasade Seri Rumah Ide 1 / 2

Desain fasade rumah mungil ini adalah salah satu dari 125 karya terpilih yang masuk dalam buku 125 desain fasade seri rumah ide yang diterbitkan Imelda Akmal Architecture Writer bersama dengan Gramedia. Lomba desain fasade seri rumah ide itu sendiri diadakan pada medio Mei hingga Juni 2007 dan diikuti lebih dari 300 karya. Saat ini buku 125 desain fasade seri rumah ide sudah dapat diperoleh di toko-toko buku terdekat.

Judul Karya : Rumah Modern Tropis

Rumah yang diasumsikan memiliki bukaan ke arah barat ini menghadapi masalah dimana pada setiap sore hari, terik matahari langsung meningkatkan suhu di dalam rumah, yang tentu saja mengurangi tingkat kenyamanan penghuni dan juga meningkatkan konsumsi energi listrik demi kepentingan pengudaraan buatan.

Untuk menyiasati hal tersebut, rumah ini didesain memiliki sun-shading, dengan meletakan kisi-kisi kayu sebagai secondary skin, yang akan menghalangi panas dari radiasi matahari menyentuh ruang-ruang private secara langsung, dengan demikian, penggunaan energi dapat ditekan, dan kenyamanan thermal dapat ditingkatkan. Selain itu, efek bayangan dari sun-shading ini akan meningkatkan kualitas estetika dalam ruang.

Inovasi lain dari fasade rumah ini adalah penggunaan tanaman rambat, yang berguna selain sebagai pembatas ruang dalam dan ruang luar, juga sebagai pendingin udara alami. Inovasi ini juga berdampak langsung terhadap turunnya suhu udara sekitar, mengingat kota-kota besar di Indonesia saat ini memang kekurangan ruang hijau dimana tanaman dapat bertumbuh dengan layak.

Dari segi langgam, garis-garis tegas pada fasade, mengangkat kesan modern minimalis, yang bersatu secara manis dengan elemen hijau pada dindingnya. Karenanya, layaklah fasade rumah ini menjadi fasade rumah yang menjawab keadaan, tidak hanya dari segi estetika, maupun fungsi, dalam menjawab permasalahan iklim tropis.


Lomba Desain Fasade Seri Rumah Ide 2 / 2

Desain fasade rumah mungil ini adalah salah satu dari 125 karya terpilih yang masuk dalam buku 125 desain fasade seri rumah ide yang diterbitkan Imelda Akmal Architecture Writer bersama dengan Gramedia. Lomba desain fasade seri rumah ide itu sendiri diadakan pada medio Mei hingga Juni 2007 dan diikuti lebih dari 300 karya. Saat ini buku 125 desain fasade seri rumah ide sudah dapat diperoleh di toko-toko buku terdekat.
Judul Karya : The Box House
Fenomena rumah kotak / box house sudah terjadi mulai dari awal tahun 2000-an, ditandai oleh munculnya banyak arsitek-arsitek muda yang membawa kembali arsitektur modern kembali ke permukaan.

Dengan tampilan serba tegas dan tanpa pretensi untuk bercantik-cantik-ria, rumah kotak selalu memperlihatkan kesederhanaan fungsional setiap bidangnya. Suatu bentuk ada bilamana ada fungsinya, dan menjadi tidak ada jikalau tidak dibutuhkan.

Fasade rumah ini juga didesain dengan semangat yang sama dengan para arsitek muda tersebut. Gabungan dari dua buah kotak berbeda karakter menghasilkan perpaduan tegas simple, namun sangat fungsional. Eksplorasi material alam (Batu susun sirih, kayu bangkirai) bersatu dengan beton berfinishing cat biru menjawab bahwa modernitas paham arsitektur modern tidak akan pernah usang dimakan waktu.

Pemecahan masalah panas radiasi matahari diatasi dengan penggunaan secondary skin dan penggunaan kaca es. Dengan penyelesaian ini, sinar matahari tetap dapat masuk ke seluruh ruangan, namun panas yang dihasilkannya direduksi oleh kisi-kisi dan kaca es tersebut. Penyelesaian ini membuat energi yang dibutuhkan untuk system pengudaraan buatan dalam rumah tereduksi dengan sangat baik.

Dari segi estetika, kesederhanaan fasade rumah inilah yang justru membuatnya tampak menarik. Rumah ini diyakini akan sangat cocok dengan keluarga muda yang memiliki gaya hidup simpel dan energik.


11 Oktober 2007

Creative Center GBI Duta Garden
Pemilik Proyek : Gereja Bethel Indonesia di Duta Garden

Deskripsi Proyek :
GBI Duta Garden memiliki 4 kavling tanah yang saat ini di gunakan sebagai tempat parkir mobil jemaat. Bentuk keempat kavling tersebut bila di satukan, terdapat kelebihan tanah di salah satu sisinya. Kelebihan tanah tersebut kemudian digunakan sebagai tempat parkir motor.
Setelah dievaluasi, ternyata penempatan tempat parkir motor di area tersebut menjadi tidak maksimal karena jemaat lebih memilih memarkir motor dekat dengan gedung Gereja. Karenanya [ sDs .. ] mencoba mengalihfungsikan eksisting atap yang sudah ada ke sebuah bentukan arsitektur yang lebih fungional.

Lewat pengamatan terhadap kegiatan GBI Duta Garden, keputusan [ sDs .. ] adalah mengalihfungsikan parkir motor tersebut menjadi tempat berkumpulnya muda-mudi jemaat GBI Duta Garden. Pada tempat tersebut disediakan tempat kreatifitas (sebuah ruangan lengkap dengan fasilitas multimedianya), perpustakaan dan bale pertemuan kelompok sel / komsel.

Konsep yang hendak dicapai adalah penurunan suhu udara dengan elemen-elemen hijau. Tanaman rambat sengaja dirambatkan hingga keatap guna menurunkan suhu asbes yang menjadi eksisting tempat parkir sebelumnya. Diharapkan, tanpa system pengudaraan buatanpun, ruang ini tetap nyaman untuk digunakan.

09 Oktober 2007

Sayembara Rumah Mungil Hemat Energi

Desain ini menjadi entry dalam Sayembara Rumah Mungil Hemat Energi yang diadakan Tabloid Rumah pada medio Agustus hingga Oktober. Desain ini berorientasi pada bagaimana menurunkan temperatur udara mikro dalam tapak dengan penggunaan tanaman rambat. Dengan turunnya suhu dalam tapak. Penggunaan energi untuk sistem pengudaraan buatan dalam rumah menjadi berkurang.

Hampir tidak bisa dipungkiri bahwa kota Jakarta yang pada siang hari suhunya dapat mencapai 330C memberikan permasalahan tersendiri dalam hal menciptakan hunian yang layak. Banyak rumah yang mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan pendingin udara buatan atau air conditioner. Usaha ini berhasil menurunkan suhu udara di dalam rumah, namun meningkatkan suhu udara makro luar ruangan. Pemakaian energi pada sektor inipun menjadi tidak lagi terbatasi dan menjadi konsumen energi terbesar dari sebuah hunian.


Atas dasar kepedulian tersebut, rumah mungil ini kembali mengajak kita untuk melihat potensi tanaman hijau. Rumah mungil ini mencoba mengatasi setiap permasalahan tersebut dengan memperluas luasan hijau secara vertikal dan horizontal.

Perluasan secara horizontal dilakukan dengan membuat balkon rumput di lantai 2 yang juga difungsikan sebagai taman bermain anak yang aman dan nyaman, dan juga sebagai kebun sang bunda untuk merawat tanaman organik dan tanaman obat-obatannya.

Perluasan vertikal dilakukan dengan membuat media rambat bagi tanaman rambat. Usaha ini dilakukan untuk menurunkan suhu udara mikro yang otomatis menurunkan suhu udara di dalam ruangan. Dengan tanaman rambat, radiasi panas matahari akan tersaring sehinga pancaran panas matahari menjadi tereduksi secara alami. Dengan usaha-usaha ini, pemakaian pendingin udara buatan menjadi tidak perlu lagi dan konsumsi energi untuk bidang ini menjadi hilang.